Text Book
Sejarah Nasional Indonesia VI
Bab 1 Zaman Jepang. Bab ini dipertahankan karena periode ini merupakan puncak perjuangan kaum pergerakan nasional yang berjuang secara intelektual dan berhasil merumuskan ideologi bangsa yang mengandung nilai-nilai religius, humanis, demokratis, integratif, dan filantropis, serta rancangan Undang-Undang Dasar bagi sebuah negara baru yang merdeka dan berdaulat sebagaimana yang mereka idamkan. Pada periode ini pula lahir suatu generasi baru yang bersemangat revolusioner, sebagai kekuatan pendorong dan pembuka gerbang kemerdekaan bangsanya.
Bab II Masa Perang Kemerdekaan atau periode revolusi nasional yang dibuka dengan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dan pada periode ini pula bangsa Indonesia menghimpun seluruh kekuatan untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan itu. Tidak dapat diingkari bahwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan ini terjadi pelbagai dinamika yang unik dan konflik-konflik internal, yang meliputi persepsi, interpretasi, serta strategi tentang perjuangan menghadapi lawan. Namun, pada akhirnya bangsa Indonesia sukses dalam perjuangannya dan memperoleh pengakuan internasional sebagai negara yang merdeka dan berdaulat pada akhir tahun 1949.
Bab III adalah Masa Demokrasi Liberal. Para pemimpin bangsa mencoba menerapkan sistem demokrasi sebagaimana yang mereka idamkan pada masa pergerakan nasional. Sistem demokrasi yang diterapkan, yang kemudian disebut dengan demokrasi liberal atau demokrasi parlementer, membuahkan konflik politik yang tajam sampai mengarah ke perpecahan nasional. Dalam kondisi demikian bangsa Indonesia sukses dalam melaksanakan politik luar negerinya sebagai pelopor solidaritas negara. malara Asia Afrika, sebagaimana tercantum dalam Dasasila Bandung 195 Bab IV Masa Demokrasi Terpimpin, yang diawali dengan munculnya
Askelah dela soekarno yang diawali melalui dekritnya blah Juli 1959 Soekarno yang selama masa Demokrasi Liberal merasa seolah-olah berada Sockenaedung sebagai penonton penerapan sistem demokrasi liberal, Dengan dekrit kembali ke Undang-Undang Dasar 1945, Soekarno Dengan desit kdemokrasi liberal dengan menciptakan yang disebut Demokrasi Terpimpin. Untuk melaksanakan terpimpin, Soekarno melalui konsep Samen pundeling van alle revolutionaire krachten, menciptakan perubahan pembaruan institusi pemerintah maupun landasan politik baru, yang disebut Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Kandasas), Perubahan harus dilaksanakan melalui revolusi dan dengan cara cara revolusioner. Konsep politik dan revolusi Soekarno yang sangat konflik antar-alle revolutionaire krachten. demokrasi
Akhirnya Soekarno jatuh secara tragis karena tidak mampu mengendalikan konflik-konflik tersebut.
Bab V Masa Orde Baru. Masa ini diawali dari terbitnya surat perintah Presiden Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto pada 11 Maret 1966, yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Setelah Jenderal Soeharto berhasil mengakhiri dualisme kepemimpinan negara sejak 20 Februari 1967 tampil sebagai pemimping baru, masa kepemimpinannya yang panjang (20 Februari 1967-21 Mei 1998).
SMEKISA_011451 | 959.801 MAR s | PerSmekisa (Referensi 1 C) | Tersedia |
SMEKISA_011452 | 959.801 TIM s | PerSmekisa (Referensi 1 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain