PERPUSTAKAAN NAWASENA SMK ISLAM 1 BLITAR

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of The Eyes Of Horus : Kematian Adalah Awal Dimulainya Sebuah Krisis

Text

The Eyes Of Horus : Kematian Adalah Awal Dimulainya Sebuah Krisis

Zhaenal Fanani - Nama Orang;

“… tidak semua yang kaupikirkan bisa menyelesaikan masalah jika kau meninggalkan Tuhan.” hlm.130.

Ya, seberapa seriusnya kita memikirkan sebuah solusi namun ketika kita lupa akan keberadaan Tuhan, maka semua itu adalah nonsense. Hidup di dunia memang penuh dengan permasalahan, tak ada satu keadaan pun yang benar-benar damai. Tak ada satu tempat pun yang akan selalu memberikan kesejukan. Dari awal, kita sudah dituntut untuk menyelesaikan segala sesuatu yang tengah kita hadapi, termasuk sebuah masalah yang sangat pelik. Namun semua masalah yang ada di dunia ini mampu dipecahkan jika kita mau berusaha dan tentunya dengan tidak menuinggalkan Tuhan.

Terkadang kita terlalu egois untuk memecahkan segala masalah yang kita alami hanya dengan kemampuan kita. Terkadang kita melupakan bahwasanya Tuhan akan selalu membimbing kita, tapi terkasang kita abaikan semua itu. padahal sebenarnya Tuhan adalah mata batin kita, sebuah cahaya yang sering kita tiadakan keberadaannya. Padahal ia adalah sebuah kunci yang akan mengantarkan kita menuju sesuatu yang kita inginkan. Namun sayang, tak banyak dari kita yang tahu tentang Tuhan namun lupa akan keberadaannya.

The Eye of Horus, sebuah novel konspirasi yang akan membawa kita menuju sebuah dunia yang luar biasa berbeda, menuju sebuah dunia mistis, yang akan menuntun kita pada sebuah pemikiran baru, tentang pergolakan antara sains dan mistisisme.

Membaca buku ini membuka wawasan baru yang tak pernah kita tahu. Penulis sengaja mengajak kita pada sebuah budaya pra islam, bahkan pra kristen. Sebuah kepercayaan yang masih sangat kental dengan kekuatan supranatural, The Eye of Horus.

The Eye of Horus adalah sebuah peninggalan kebudayaan Mesir, warisan bangsa Mesir sejak zaman lalu. Mata Horus adalah sebuah simbol tertinggi bangsa Mesir kuno. Yang mana dalam mitologi mesir, Horus adalah dewa matahari yang memiliki mata kanan berwarna putih yang melambangkan matahari dan mata kiri berwarna hitam yang melambangkan bulan. Namun ia kehilangan mata kirinya dan ditemukan thot, seorang dewa sihir dan kebijaksanaan untuk melahirkan kembali ayahnya. Dan sejak saat itulah mata horus dijadikan sebuah lambang perlindungan dan penyembuhan. Namun sejak kejayaan Nesir kuno, mata horus ini menjadi sebuah kepercayaan mistik kekuatan gelap. Sehingga ia dicari berbagai kolektor untuk mencapai tujuannya. Mata horus ini ditemukan pada makam Tutankhamun, raja dinasti Mesir ke-18.

Mata Horus ini adalah sebuah warisan yang sudah dijaga sejak berabad-abad lama dan kini sudah berada di tangan seorang gadis berusia 10 tahun, Sheba. Awal mula dari sebuah bencana, seorang gadis yang tak tahu apa-apa tentang warisan tersebut harus menjaganya agar tak sampai jatuh ke tangan orang lain. Namun siapa tahu di malam ia menerima hadiah ulang tahun yang kesepuluh, ayahnya tertembak mati oleh seorang yang bernama Mahmoud el Khateb, dan warisannya pun hilang tanpa jejak.

Sejak sat itulah bersama dengan Zaxnaby, Sheba kembali bangkit. Ia belajar berbagai bahasa, kebudayaan, mistisisme dan segala yang mungkin berhubungan dengan Mata Horus. Namun sepuluh tahun berlalu tanpa ia tahu siapa pembunuh ayahnya. Ia bahkan sampai melakukan sebuah kebodohan, dengan melakukan sesuatu kegiatan layaknya para penganut mistisisme Mesir kuno, layaknya seorang dukun untuk menemukan petunjuk keberadaan pembunuh ayahnya.

Namun hari-hari berlalu seperti biasanya tak ada satu petunjuk pun, yang ada hanyalah berita pembunuhan dua hakim agung yang menghebohkan Washington D.C.


Ketersediaan
SMEKISA_040536813 ZHA tPerSmekisaTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
813 ZHA t
Penerbit
Jakarta Timur : Salsabila., 2014
Deskripsi Fisik
14 x 20 cm : 415 hlm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-1695-18-0
Klasifikasi
813
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
sheet
Edisi
1
Subjek
Fiksi Indonesia, Prosa Indonesia
Info Detail Spesifik
14 x 20 cm : 415 hlm
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN NAWASENA SMK ISLAM 1 BLITAR
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik