Text Book
Jangan Bercerai Bunda
Adila meradang. Naya, si sulung yang selalu berprestasi, dikabarkan mulai suka membolos. Belum tuntas masalah ini, si tengah terlibat perkelahian. Putri bungsunya beberapa hari ini juga mogok makan. Mengapa ketiga buah hatinya kompak berulah seperti ini?
Sebetulnya, jauh di dalam lubuk hatinya, Adila paham, anak-anak itu sedang terluka oleh rencana perceraian yang bergaung di rumah mereka. Bukan Adila mau bercerai. Dia tidak sanggup jika harus membagi Dirga, suaminya, dengan wanita lain.
Dirga sendiri bertekad memperjuangkan kekasihnya karena perasaan mereka begitu dalam. Lagi pula, bukankah cinta tak pernah salah? pikir Dirga. Namun, apakah cinta kepada wanita itu lebih kuat dibanding tangis pilu anak- anaknya saat memeluk ibu mereka dan memohon, "Jangan bercerai, Bunda."?
SMEKISA_040297 | 813 ASM j | PerSmekisa (Karya Sastra 7 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain