Text Book
Hujan Bulan Juni
Sejauh apa biasanya Anda sampai terhanyut dari kumpulan kata-kata dalam sebuah puisi? Kandungan tersirat apa yang kita beroleh saat sedang atau setelah membacanya? Adalah Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono—yang biasa dijuluki SDD—yang menurut saya selalu berhasil memberi rasa dari setiap puisi karangannya. Penyair sekaligus sastrawan besar Indonesia yang puisi romantiknya biasa tercetak di surat undangan nan sakral, dan kartu ucapan pada kado antar kekasih. Sedikitnya saya sebut satu puisinya berjudul “Aku Ingin”. Saya kutipkan larik lengkapnya yang hanya berisi dua bait saja, yaitu: Aku ingin mencintaimu dengan sederhana/ dengan kata yang tak sempat diucapkan/ kayu kepada api yang menjadikannya abu// Aku ingin mencintaimu dengan sederhana/ dengan isyarat yang tak sempat disampaikan/ awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Sederhana tapi ‘ngena’. Namun, terlepas dari karya puisi penyair yang sering (baca: sebagian besar) menyelipkan kata ‘hujan’ dalam puisi-puisinya, kali ini saya akan sedikitnya menuliskan review untuk karya teranyarnya. Yakni sebuah novel yang judulnya sama persis dengan puisi fenomenalnya yang diterbitkan pertama kali oleh Grasindo di tahun 1994 dan berhasil melambungkan namanya serta disejajarkan bersama Pujangga/Penyair besar Indonesia lainnya.
SMEKISA_039065 | 813 SAP h | PerSmekisa (Karya Sastra 7C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain