Electronic Resource
Muslim Perkotaan : Antara Gairah Agama & Keterbatasan Ilmu
Muslim perkotaan barangkali bukan istilah yang baku, sehingga pengertiannya boleh jadi tidak seragam. Penulis punya diskripsi tersendiri yang mungkin pembaca sepakat atau pun juga tidak sepakat. Namun bagi penulis, muslim perkotaan adalah sebuah fenomena yang unik. Dalam pandangan penulis, fenomena muslim perkotaan adalah anomali dari apa anggapan kita selama ini. Dikatakan anomali karena fenomenanya memang seperti terbalik dari yang umumnya. Biasanya gairah dan semangat berislam itu lebih terasa di kampung halaman atau di wilayah pedesaan. Perkotaan pada umumnya merupakan bukan tempat subur dalam beragama, cenderung lebih sering dikenal sebagai tempat maksiat, banyak kemunafikan dan jauh dari nilai-nilai agama. Ternyata yang terjadi pada fenomena muslim perkotaan justru sebaliknya. Setidaknya fenomena ini penulis rasakan sejak 20 hingga 30-an tahun terakhir. Entah ini pandangan subjektif atau naif, namun penulis merasakan justru di masa sekarang ini mereka yang punya semangat beragama justru mereka yang berdomisili di perkotaan. Sebaliknya di pedesaan gairah keislaman sudah meredup meninggalkan sisasisa masa kejayaan.
DigiLib_000352 | 297.27 AHM m | PerSmekisa (DigiLib_SMEKISA) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain