Text Book
Tafsir Al-Qur'an Tematik 8
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mendewasakan anak, mentransformasi pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai sikap agar kehidupannya berubah lebih baik dari sebelumnya. Kata kunci utama dalam pendidikan adalah perubahan (changes) dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari berkinerja kurang baik menjadi lebih baik, dan sebagainya. Pendidikan dimulai sejak manusia lahir, bahkan sebagian pakar saat ini menyatakan bahwa rangsangan-rangsangan kependidikan sudah dapat dilakukan sejak dari dalam rahim, lalu berkelanjutan sepanjang hayat di kandung badan. Pendidikan pada umumnya menghasilkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai-nilai sikap yang lumrah dikatagorikan menjadi: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pengetahuan manusia pada umumnya diperoleh melalui interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan
bersifat relatif konstan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai- nilai sikap. Dalam proses interaksi dengan lingkungan itu, baik lingkungan alam maupun personal, peran sensasi dan persepsi sangat dominan. Apa yang ditangkap melalui indera diolah dan disimpan di dalam memori menjadi pengetahuan yang siap untuk dihubung-hubungkan dengan berbagai kejadian yang dialami dalam kehidupan. Imitasi dengan lingkungan di awal-awal kehidupan sangat berperan mentransformasi pengetahuan, sikap, dan tingkah laku. Anak terampil berbahasa sesuai dengan bahasa ibunya, menyanyi sambil menggoyang-goyangkan kepala, makan dengan tangan kanan, membaca doa sebelum makan terjadi karena imitasi dan bimbingan atau pelatihan, dan begitu seterusnya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sendiri tanpa dipelajari terlebih dahulu, seperti menangis, menyusu, tertawa, semua itu digolongkan sebagai insting yang dibawa sejak lahir, namun hal itu sekadar modal awal kehidupan
yang diberikan Allah subhanahu wa taʻālā. Menangis atau tertawa memang insting tetapi kapan dan di mana orang menangis atau tertawa diperoleh (dipelajari) dari interaksi dengan lingkungan. Pendidikan menjadi tanggung jawab
semua pihak mulai dari keluarga sebagai sekolah pertama (madrasah al-ūlā), masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan, serta negara (pemerintah). Mendidik berarti membangun karakter untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul lahir batin yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai luhur kehidupan. Pendidikan bersifat berkelanjutan (lifelong education) sejak manusia mampu berinteraksi dengan lingkungannya hingga ia wafat. Al- Qur'an menaruh perhatian pada masalah pendidikan, pembangunan karakter, dan pengembangan sumber daya manusia agar kehidupan di bumi senantiasa damai, sejahtera, bermartabat, dan membawa kemaslahatan bagi seluruh makhluk, termasuk kebahagiaan secara khusus bagi manusia untuk dunia dan akhirat.
SMEKISA_011659 | 297.1226 TIM t | PerSmekisa (Referensi 1 B) | Tersedia |
SMEKISA_039020 | 297.1226 TIM t | PerSmekisa (Referensi 1 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain