Text Book
Tafsir Al-Qur'an Tematik 7
Al-Qur'an menyebut istilah الْيَوْمُ الْآخِرُ al yaum al-akhir), hari akhir, sebanyak 26 kali dan menyebut istilah اَلْآخِرَةُ al-akhirah(, akhirat, sebanyak 115 kali.¹ Kedua istilah ini, al-akhir dan al-akhirah, secara kebahasaan, menurut ar-Ragib al-Asfahānī, mengandung arti akhir atau yang kemudian yang merupakan lawan dari perkataan awal. Istilah al-akhir biasanya dihubung- kan dengan istilah يَوْمٌ )yaum) sehingga menjadi اَلْيَوْمُ الْآخِرُ )al-yaum al-akhir yang berarti hari akhir atau hari Kiamat. Seme- ntara itu, istilah الآخِرَةُ )al-akhirah) akhirat sering dihubungkan dengan istilah dār yang berarti negeri atau kampung seperti dalam ungkapan ad-dār al-akhirah, yang berarti negeri akhirat. Dengan demikian, Hari Akhir atau Hari Kiamat merupakan tahapan yang harus dilewati menuju Negeri Akhirat. Ungkapan ad-dār al-akhirah merupakan lawan dari ad-dar ad-dunya sebagaimana termaktub di dalam ayat Al-Qur'an yang mempunyai berikut:
Dan kehidupan dunia ini hanya senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. (al-'Ankabūt/29: 64)
Sementara itu, istilah ad-dar ad-dunyä secara bahasa berarti negeri yang dekat. Maksudnya, bahwa kehidupan dunia itu adalah kehidupan yang dekat, yakni kehidupan yang bersifat fisik, materi atau bersifat kebendaan sehingga membutuhkan tempat atau ruang. Karena bersifat fisik, materi dan kebendaan, maka kehidupan dunia oleh Al-Qur'an dinamakan asy- syahadah (yang nyata) sebagaimana disebutkan ayat Al-Qur'an.
SMEKISA_011658 | 297.1226 TIM t | PerSmekisa (Referensi 1 B) | Tersedia |
SMEKISA_039019 | 297.1226 TIM t | PerSmekisa (Referensi 1 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain